Yamaha: Motor Listrik E01 untuk B2B, Enggan Gegabah untuk Konsumen Indonesia
Moveroad – Yamaha mulai mengungkap motor listrik terbarunya E01 yang sejak tahun dua tahun lalu sudah melakukan uji kendaraan di 4 kota Jakarta, Bandung, Medan dan Bali.
Tahun ini Yamaha E01 mulai memasuki fase studi market, dimana motor listrik racikan Yamaha ini sudah mulai dipasarkan namun dengan sistem bisnis to bisnis (B2B), yang ditawarkan kepada perusahaan penyedia jasa transportasi ataupun terkait.
Motor listrik Yamaha E01 belum dipasarkan untuk konsumen di Indonesia. Alasan ini diperkirakan sebagai langkah produsen motor berlogo garputala yang tak ingin gegabah memasarkan motor listriknya sebelum siap dipasarkan untuk masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Mesin Hybrid Nissan Klaim Teknologi Katup Semprot, Lebih Efisien hingga 42%
“Sebagai brand global yang telah lebih dari 50 tahun hadir di tanah air, Yamaha senantiasa berkomitmen untuk dapat menghadirkan solusi mobilitas terbaik untuk masyarakat Indonesia dan juga terus melakukan harmonisasi terhadap isu-isu lingkungan maupun sosial.
Harapan kami kedepan, dengan berbagai studi komprehensif yang kami lakukan, Yamaha akan benar-benar bisa menghadirkan kendaraan ramah lingkungan terbaik untuk menjawab kebutuhan mobilitas dan gaya hidup konsumen Indonesia,” ungkap Satoshi Takagi, Direktur PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.
Dalam melakukan uji kendara dengan EV model E01 yang memiliki mekanisme fix battery beberapa waktu lalu, saat ini Yamaha memasuki fase kedua pengujian EV dengan menggunakan model swap battery.
Bekerja sama dengan salah satu penyedia jasa layanan ride sharing, melalui proyek ini kami akan melihat bagaimana efektivitas kendaraan EV Yamaha dalam mendukung mobilitas masyarakat perkotaan dan juga potensi bisnisnya.
Baca Juga: Federal Oil Sambut Kemenangan Alex Marquez di MotoGP Catalunya 2025
Berbeda dengan proyek sebelumnya, pada fase ini Yamaha akan menggandeng penyedia jasa layanan ride sharing guna mengevaluasi performa kendaraan listrik swap battery dalam mendukung mobilitas masyarakat perkotaan, sekaligus melihat potensi bisnis yang bisa dihasilkan.
Melalui skema kolaborasi dengan penyedia layanan ride sharing ini, Yamaha juga turut mendorong terciptanya sebuah jaringan ekosistem yang memberikan nilai tambah. Karena mempermudah user terhadap akses mobilitas untuk menjawab berbagai macam kebutuhan dan juga mengatasi persoalan isu sosial, seperti menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Mengingat model yang digunakan pada studi kali ini merupakan EV swap battery, maka untuk mendukung kelancaran operasional, Yamaha telah berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyediakan stasiun tukar baterai mandiri yang telah tersebar di berbagai titik strategis di wilayah Jabodetabek.
Dengan penyediaan stasiun swab battery mandiri tersebut, Yamaha juga akan mempelajari ekosistem penanganan baterai kendaraan listrik secara menyeluruh, baik dari hulu maupun hilir.



