BYD Tak Lagi di Puncak Penjualan Melambat, Saham Turun Tertekan Regulasi Dalam Negeri
Moveroad — Setelah sempat mendominasi pasar kendaraan listrik dunia, BYD kini menghadapi penurunan tajam sejak pertengahan 2025. Dari regulasi ketat di dalam negeri hingga hambatan ekspor ke luar negeri, pabrikan raksasa asal Tiongkok ini tengah berada dalam periode penuh tekanan yang menguji fondasi bisnisnya.
Sejak Mei lalu, BYD berhadapan dengan intervensi regulasi yang kuat di pasar domestik. Pemerintah Tiongkok menindak tegas perang harga antar produsen mobil listrik yang dimulai sejak awal 2023.
Langkah tersebut secara efektif membatasi strategi diskon agresif yang selama ini menjadi salah satu keunggulan BYD dalam menarik konsumen.
Baca Juga: BYD Dukung Transisi Energi Nasional di Indonesia Infrastructure and Sustainability Forum (IISF) 2025
Namun di tengah pembatasan tersebut, BYD masih memiliki satu keunggulan utama rantai pasokan vertikal yang sangat terintegrasi. Dengan memproduksi sendiri baterai dan chip, perusahaan mampu menghindari sebagian besar dampak gangguan rantai pasokan global yang melanda industri otomotif.
Pengetatan Pembiayaan Rantai Pasokan
Selain pembatasan harga, pemerintah Tiongkok juga memperketat aturan mengenai pembiayaan rantai pasokan. BYD kini diwajibkan menyelesaikan pembayaran kepada pemasok maksimal dalam waktu 60 hari, jauh lebih cepat dibandingkan rata-rata 275 hari pada tahun 2023.
Kebijakan ini memaksa BYD untuk menyesuaikan arus kas dan strategi keuangan internalnya secara signifikan.
Di luar negeri, tantangan baru terus bermunculan. Eropa dan Meksiko kini berupaya membatasi impor kendaraan listrik murah asal Tiongkok yang dinilai mengancam produsen lokal.
Sementara itu, pasar Amerika Serikat praktis tertutup akibat tarif tinggi dan kebijakan pembatasan teknologi buatan China pada mobil yang akan berlaku mulai 2027. Situasi ini membuat ekspansi global BYD berjalan tidak secepat yang diharapkan.
Baca Juga:
Dari sisi pasar modal, para investor mulai menunjukkan kekhawatiran. Sejak kapitalisasi pasar BYD mencapai puncaknya di angka US$175 miliar pada akhir Mei, nilai sahamnya terus melemah akibat tekanan regulasi dan penurunan penjualan di musim panas.
Pada September 2025, laporan penurunan laba kuartalan membuat saham BYD anjlok 8%, menghapus lebih dari US$6 miliar nilai pasarnya.
Beberapa minggu kemudian, kabar bahwa Berkshire Hathaway, perusahaan investasi milik Warren Buffett — telah menjual seluruh kepemilikannya senilai sekitar US$9 miliar, semakin memperburuk sentimen investor. Harga saham sempat turun 7% hanya dalam tiga hari.
Seorang juru bicara BYD menanggapi bahwa aktivitas jual beli saham adalah hal yang normal, serta menyampaikan terima kasih atas dukungan panjang Buffett dan almarhum Charlie Munger. Meski saham BYD sempat pulih, per 10 Oktober 2025, nilainya masih belum kembali ke level sebelum aksi jual tersebut.
Harapan Baru di 2026
Kendati sentimen investor masih lesu, sejumlah analis tetap optimistis terhadap prospek jangka menengah BYD. Yuqian Ding, analis dari HSBC Holdings Plc, memperkirakan peluncuran jajaran model baru pada 2026 dengan peningkatan teknologi signifikan akan menjadi katalis positif bagi pertumbuhan penjualan perusahaan.
Saat ini, saham BYD yang tercatat di bursa Hong Kong tercatat berkinerja lebih buruk dibandingkan sebagian besar saham domestik sejak Maret. Meski begitu, BYD tetap menjadi pemimpin pasar kendaraan listrik Tiongkok, sementara merek seperti Leapmotor, Geely, dan Xiaomi tumbuh pesat dari basis yang lebih kecil.
Menariknya, kinerja saham BYD tahun ini masih lebih baik dibanding Tesla, yang juga terpukul akibat faktor non-bisnis, termasuk langkah CEO Elon Musk yang kontroversial di ranah politik.
Diversifikasi Produk Tetap Jadi Andalan
Hingga kini, BYD masih menawarkan jajaran kendaraan yang sangat luas dari hatchback perkotaan dengan harga mulai 69.800 yuan (sekitar US$9.800) hingga mobil sport listrik premium seharga 1,7 juta yuan.
Diversifikasi produk ini menjadi pondasi kuat BYD untuk tetap bertahan di tengah fluktuasi pasar dan perubahan regulasi yang cepat.



