Moveroad – PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) menjalin kolaborasi strategis dengan Nestlé Indonesia untuk memperkuat budaya keselamatan di sektor logistik dan distribusi. Kerja sama ini ditandai dengan kunjungan tim manajemen Nestlé Head Quarter dan Nestlé Indonesia ke fasilitas Hino Total Support Customer Center (HTSCC) di Purwakarta. Hadir dalam kesempatan tersebut Stephanie Pullings Hart, Executive Vice President & Chief Operations Officer Nestlé S.A., bersama Ali Akbar, Head of Supply Chain Nestlé Indonesia.
Acara ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kompetensi pengemudi, memperkuat mindset keselamatan, sekaligus menciptakan perjalanan distribusi yang lebih aman dan efisien. Nestlé menempatkan pengemudi sebagai ujung tombak rantai distribusi, sementara Hino menghadirkan beragam program pelatihan komprehensif melalui Hino Indonesia Academy—mulai dari Driver Training Program, Training of Trainer, Technician Training Program, hingga Managerial Trainin
Stephanie Pullings Hart menegaskan bahwa keselamatan adalah nilai fundamental yang tidak bisa ditawar dalam operasional global Nestlé. “Di Nestlé, keselamatan tidak bisa ditawar lagi, ini adalah nilai inti yang tertanam di seluruh operasi global kami. Dengan ribuan pengemudi yang mengangkut produk kami setiap hari di berbagai wilayah, kolaborasi dengan Hino di Indonesia merupakan contoh baik dalam meningkatkan keselamatan melalui kemitraan, inovasi, dan pelatihan. Bersama-sama, kami membangun rantai pasokan yang lebih aman dan tangguh yang melindungi keselamatan sekaligus memastikan kelancaran operasional,” ungkap Stephanie.
Baca Juga: Tiga Mobil Geely Resmi Rakitan Indonesia, Produksi 60 Mobil Sehari di Handal
Senada dengan itu, Tomoki Hattori, Direktur HMSI, menekankan pentingnya peran seluruh ekosistem transportasi dalam mendukung keselamatan. “Keselamatan di jalan bukan hanya tanggung jawab pengemudi, tetapi juga seluruh ekosistem transportasi. Melalui program pelatihan di Hino Indonesia Academy, kami ingin membekali pengemudi dengan keterampilan, pengetahuan, dan mindset yang tepat agar mereka dapat mengemudi lebih aman, efisien, dan profesional,” jelasnya.
HTSCC: Laboratorium Nyata untuk Latihan Berkendara Aman
HTSCC Hino, yang berdiri sejak 2022 di Purwakarta, Jawa Barat, dirancang khusus sebagai pusat pelatihan keselamatan berkendara kendaraan niaga. Berada di atas lahan 10.000 m², fasilitas ini dilengkapi dengan berbagai simulasi nyata seperti:
- Blind spot,
- Safety brake,
- Parallel parking,
- Hingga jalur latihan kondisi jalan kompleks.
Dengan fasilitas ini, HTSCC menjadi laboratorium nyata bagi pengemudi untuk berlatih menghadapi berbagai situasi di jalan raya.
Dari tahun 2023 hingga 2025, tercatat lebih dari 87 pengemudi transporter Nestlé berhasil tersertifikasi profesional sesuai standar kompetensi yang berlaku. Setelah mengikuti program, para pengemudi terbukti lebih memahami teknik pengereman yang benar, inspeksi kendaraan harian, serta teknik berkendara defensif.
Telematika dan Teknologi AI di Armada Nestlé
Sebagai bagian dari strategi keselamatan, Nestlé juga mewajibkan penggunaan telematika dan kamera kabin berbasis AI di seluruh armada truknya di Indonesia. Teknologi ini memungkinkan sistem memberikan peringatan real-time kepada pengemudi terkait kondisi berisiko, seperti rasa kantuk atau gangguan saat berkendara.
Baca Juga: Ketika Gerbang IKN Jadi Kebanggan Chery Bangun Dealer Baru di Kalimantan
Selain itu, data yang dihasilkan turut digunakan untuk menganalisis pola mengemudi, menyusun program pelatihan lebih tepat sasaran, serta menyesuaikan strategi keselamatan dengan kondisi jalan di berbagai wilayah.
Pieter Andre, Kepala Divisi Pusat Pelatihan Hino, menegaskan tujuan utama kolaborasi ini adalah membangun budaya keselamatan yang berkelanjutan. “Tujuan utama kami adalah membangun budaya keselamatan di jalan raya dengan meningkatkan kompetensi pengemudi, menciptakan perjalanan lebih aman, dan memastikan operasional bisnis pelanggan tetap lancar,” ujarnya.
Dengan dukungan penuh dari perusahaan multinasional seperti Nestlé, Hino optimistis inisiatif ini bisa menjadi contoh inspiratif bagi industri logistik di Indonesia dalam menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama.
