Mobil

Jual Mobil Harga Murah, BYD Kini Hadapi Masalah Serius 

Moveroad – Langkah BYD menerapkan harga mobil murah yang menjadi strategi penjualannya, saat ini justru tengah menjadi boomerang bagi produsen otomotif terbesar di Tiongkok. 

Langkah menawarkan mobil bertenaga baterai (EV) dan Plug In Hybrid dengan harga murah merupakan tujuan BYD dalam perang harga kendaraan listrik agar para pesaingnya mengikuti harga yang diterapkannya. 

Bahkan BYD, melansir dari Nikkei Asia Sabtu (31/5) hingga akhir Juni akan menerapkan penerapan harga yang menarik bagi konsumen. Sebanyak 22 model electric vehicle dan hybrida plug in akan mendapatkan diskon hingga 34 persen. 

Bahkan dari rencana tersebut, menurut laporan, mobil BYD bisa dibeli konsumen dengan harga hanya USD7.700 atau setara dengan Rp125 jutaan. Tentu harga tersebut sangat murah jika melihat model dan teknologi yang disematkan pada mobil BYD saat ini. 

BYD Hadapi boomerang dari perang harga
BYD tengah hadapi boomerang dari penerapan perang harga mobil EV dan Plug in hybrid

Sayangnya langkah menerapkan perang harga dan memberikan harga mobil murah, membuat BYD terkena boomerang. Dimana harga terendah justru memunculkan kekhawatiran terhadap persaingan ke posisi terbawah dalam industri otomotif. 

Dampak yang bisa terjadi, yakni penurunan harga saham BYD turun lebih dari 8 persen pada Senin kemarin dan terus terjadi mengalami penuruna  di hari berikutnya sebesar 4,2 persen pada perdagangan saham pagi hari. 

Dampak penurunan harga saham tersebut, bahkan diprediksi bisa berdampak pada merek otomotif lain asal Tiongkok. Dengan kondisi harga saham beberapa merek tak menutup kemungkinan akan anjlok. 

Setelah kejatuhan saham EV  saham di beberapa produsen lain turun lebih dari 5% pada hari Senin dan turun lagi pada hari Selasa  analis ekuitas senior Morningstar Vincent Sun mengamati bahwa investor “mungkin khawatir tentang perang harga yang berkepanjangan.” “Saya yakin target penjualan adalah pendorong utama di balik ini,” kata Sun.

BYD menargetkan untuk menjual 5,5 juta kendaraan pada tahun 2025, dengan peningkatan 30% dari tahun ke tahun. Perusahaan menargetkan penjualan 800.000 unit di luar negeri, yang akan menjadi dua kali lipat dari angka tahun sebelumnya, setelah gagal menggandakan penjualan luar negeri pada tahun 2024.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button