Mitsubishi Lancer Ralliart: Mobil Rally Turbo yang Mulai Diburu Kolektor di 2025
Moveroad – Keberhasilan produsen mobil bagi petrol head yakni meluncurkan mobil dengan kelebihan handal di mesin dengan spesifikasi yang bisa dibuat harian ataupun modifikasi sektor pacu, seperti Mitsubishi Lancer Evolution rallyart yang kini kabarnya tengah diburu banyak kolektor.
Versi yang banyak dicari yakni Lancer Evolution (Evo) yang mendominasi World Rally Championship (WRC) pada era 1990-an. Sebagai salah satu yang paling berhasil adalah Mitsubishi, terutama lewat nama besar
Baca juga: Toyota Bikin Merek Mobil Baru, Bukan untuk Pukul Dominasi Merek China
Namun, ketika varian Evo mulai semakin kompleks dan mahal untuk dirawat, Mitsubishi menawarkan solusi cerdas: Lancer Ralliart. Model ini menjadi jembatan antara kenyamanan mobil harian dan adrenalin mobil reli sejati menjadikannya salah satu hidden gem yang kini kembali disorot para kolektor mobil performa Jepang.
Ralliart: Rasa Evo dengan Harga Lebih Bersahabat
Diluncurkan antara tahun 2009 hingga 2015, Mitsubishi Lancer Ralliart hadir dengan mesin 2.0-liter turbocharged 4B11T — mesin yang juga digunakan pada Evo X, namun dengan tekanan turbo yang lebih rendah.
- Tenaga: 237 hp
- Torsi: 253 lb-ft
- Transmisi: 6-percepatan dual-clutch automatic (SST)
- Drivetrain: All-Wheel Drive (AWD)
Kemampuan akselerasinya pun mengesankan, dengan 0–100 km/jam sekitar 5,5 detik — cukup untuk menyaingi banyak hot hatch di masanya.
Yang paling menarik, harga barunya dulu hanya sekitar US$28.000 (sekitar Rp450 jutaan), jauh lebih murah dibanding Evo X yang dibanderol sekitar US$34.000.
Kombinasi Teknologi Evo dan Kenyamanan Harian
Untuk menciptakan Ralliart, Mitsubishi menggunakan basis Lancer standar, lalu meminjam banyak komponen penting dari Evo X:
- Sistem Active Center Differential (ACD) untuk membagi torsi antara roda depan dan belakang.
- Mode berkendara Tarmac, Gravel, dan Snow, menyesuaikan dengan kondisi jalan.
- Suspensi MacPherson strut di depan dan multi-link di belakang — namun disetel lebih lembut dari Evo untuk kenyamanan harian.
Secara tampilan, Ralliart tetap menonjol dengan kap mesin aluminium berventilasi, bumper agresif, knalpot ganda, dan ban Yokohama Advan. Interiornya pun tak kalah menarik, dengan sistem audio Rockford Fosgate dan opsi kursi Recaro.
Pengalaman Berkendara: Lebih Jinak dari Evo, Tapi Tetap Menggigit
Bagi mereka yang sudah pernah mengendarai Evo X, Ralliart terasa lebih bersahabat dan nyaman untuk pemakaian harian. Namun, saat mode Sport diaktifkan, karakter sejatinya langsung terasa — perpindahan gigi lebih cepat, downshift disertai throttle blip, dan sistem AWD yang aktif membagi traksi secara dinamis.
Konsumsi bahan bakarnya pun masih masuk akal:
- Kota: 17 mpg (sekitar 7,2 km/l)
- Jalan tol: 25 mpg (sekitar 10,6 km/l)
- Kombinasi: 20 mpg (sekitar 8,5 km/l)
Selama perawatan dilakukan sesuai jadwal — terutama penggantian oli transmisi SST setiap 36.000 mil — Ralliart tergolong tangguh dan tidak rewel.
Pasar Bekas: Ralliart Mulai Naik Daun Lagi
Hingga 2025, harga Mitsubishi Lancer Ralliart bekas masih jauh lebih terjangkau dibanding Evo X.
- Evo X 2011: kisaran US$20.000–30.000 (Rp325–490 jutaan).
- Ralliart 2011: hanya US$7.000–10.000 (Rp115–160 jutaan).
Namun, tren kolektor mobil Jepang mulai bergeser. Ralliart yang orisinil dan terawat kini semakin langka, karena banyak yang sudah dimodifikasi berat. Akibatnya, harga model orisinal mulai merangkak naik di pasar lelang seperti Bring a Trailer dan Cars & Bids.
Versi Sportback: Langka dan Dicari
Pada tahun 2010, Mitsubishi menambah varian Lancer Ralliart Sportback, versi hatchback dengan sistem AWD yang sama. Unit ini sangat jarang, namun kini banyak dicari karena praktikalitas tambahan tanpa kehilangan DNA performa.



