Segmen Mobil Hybrid Rp300 Jutaan Laku Keras, Merek Tiongkok Tiarap!
Moveroad – Di tengah riuh banyaknya peluncuran mobil listrik merek baru, justru segmen mobil hybrid di pasar otomotif nasional tidak memunculkan daftar merek produsen Tiongkok yang ada di Indonesia.
Data penjualan yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Januari hingga Juli 2025, mencatatkan dominasi model mobil elektrifikasi tipe hybrid yang menjadi pilihan banyak konsumen Indonesia.
Bahkan jika dilihat dari data penjualan, mobil hybrid dengan range harga Rp300 jutaan, terbilang cukup dominan seperti dua model mobil hybrid yang dipasarkan produsen Suzuki, yang berhasil berada di peringkat penjualan dua dan tiga.
Baca Juga: Siap Jadi Produsen Baru di Indonesia, Kenali Mobil Listrik NIO Onvo L90 Paling Laku di China
Dari data Gaikindo, mobil hybrid terlaris masih dipertahankan Toyota Kijang Innova Zenix hybrid dengan total penjualan mencapai 14.388 unit periode Januari hingga Juli 2025. Sedangkan pada posisi kedua terdapat Suzuki XL7 hybrid dengan angka penjualan 5.177 unit.
Uniknya Suzuki Fronx yang baru saja meluncur mediio Mei kemarin, menjadi model mobil hybrid paling populer dan menjadi pilihan banyak konsumen dengan total penjualan 3.496 unit. Ketiga model tersebut berdasarkan data merupakan penjualan secara wholesales.
Sedangkan mobil hybrid Honda HR-V e:HEV terjual 1.909 unit, Toyota Yaris Cross 1.797 unit, Suzuki Ertiga Hybrid 1.168 unit, Toyota Alphard HEV 1.162 unit dan Hyundai Santa Fe Hybrid 1.118 unit. Dari semua model mobil hybrid tersebut, tiga model mobil Suzuki masuk sebagai penjualan tertinggi.
Baca Juga : Terperangkap 40 Tahun di Ruang Tamu, Lamborghini Miura S Langka Bernilai Rp16 M
Uniknya dari data penjualan Gaikindo, tidak ada mobil hybrid asal Tiongkok yang penjualan moncer di Indonesia. Bahkan, Dominasi merek besar seperti Toyota meski mendominasi namun model seperti Alphard dan Yaris Cross Hybrid tidak berada di posisi tiga besar.
Sedangkan Toyota memakai teknologi hybrid dan Suzuki masih menggunakan teknologi mid hybrid, dimana keduanya memiliki perbedaan pada teknologi yang digunakan. Mild hybrid yang ditawarkan Suzuki bukan hybrid murni menggunakan motor penggerak dan baterai sebagai sumber tenaganya.
Teknologi mild hybrid yang ditawarkan Suzuki hanya sistem hibrida ringan yang menggabungkan mesin bensin konvensional dengan Integrated Starter Generator (ISG) dan baterai Lithium-ion. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan membantu akselerasi, namun tidak sepenuhnya bertenaga listrik seperti mobil hybrid penuh.
Meski terbilang sebagai mild hybrid ringan, namun teknologi ini sangat murah dibanding hybrid penuh. Langkah inipula yang menjadi strategi Suzuki dalam memasarkan mobil hybrid dengan harga terjangkau yakni di angka Rp300 jutaan yang juga masuk dalam segmen mobil market terbesar di Indonesia.



